Firefox mengembangkan Monitor, sebuah fitur canggih diperamban mereka untuk mengetahui apakah data sudah dibobol peretas atau tidak. Slogan mereka, “Ketahui kapan peretas menyerang — dan tetap selangkah di depan.”
Tidak ada tempat yang aman. Itu adalah prinsip pertama yang harus kita pahami dalam berselancar di internet. Tidak ada sistem yang tidak bisa diretas, dan tidak ada data yang aman dari pembobolan.
Bagi orang awam mungkin ini sangat menakutkan. Selama masih menggunakan internet atau memiliki ponsel cerdas, kemungkinan besar kamu pernah menjadi bagian dari serangan setidaknya sekali, dan bisa jadi kamu tidak tahu bahwa datamu telah diretas!.
Sayangnya, tidak ada formula pasti untuk mengetahui apakah Kamu telah menjadi bagian dari pembobolan data. Beberapa pengguna tidak mengerti sampai identitas mereka dicuri dan terjadi kerusakan.
- Advertisement -
Berikut ini adalah 4 langkah perbaikan jika data sudah dibobol peretas.
1. Ambil kendali data
Jika Kamu gagal mempertahankan kendali atas data digital, maka informasimu akan mudah dimanipulasi dan dijual di darkweb. Kamu tidak dapat menghentikan peretasan, tetapi bisa menghindari dengan tidak melakukan kebiasan buruk yang membuat pekerjaan si peretas menjadi mudah.

Kamu bisa memantau apakah datamu telah dicuri menggunakan fitur Monitor dari Firefox. Buka halaman monitor.firefox.com untuk melihat data online apa saja yang telah dibobol dengan datamu yang menjadi bagian didalamnya.
Masukkan email di kotak yang disediakan, kemudian enter. Kamu akan dibawa ke halaman selanjutnya yang berisi informasi, bahwa emailmu sudah muncul di website mana saja yang sudah dibobol datanya.

Kemampuan Monitor dalam melakukan scanning cukup canggih dan lengkap. Menyajikan informasi daftar website yang sudah dibobol. Jika email kamu salah satunya, maka kamu bisa melacak kapan terjadinya pembobolan, apa saja data yang disusupi, saran untuk tindakan pencegahan dan cara mengambil alih data.
Klik tombol “More about this breach”, baca dengan seksama dan ikuti panduan yang disediakan, segera perbaiki kata sandi yang lemah dan kembali aktifkan akun. Atau kamu bisa masuk ke website yang rentan tadi dan menghapus data peribadimu di akun tersebut.
2. Pahami cara kerja peretas
Bukan karena masalah pribadi, peretas tidak menargetkan individu untuk diambil datanya, melainkan perusahaan skala besar dengan jutaan pengguna. Mereka mencari kelemahan keamanan dari sistem digital yang dimiliki perusahaan.
Ketika sudah ketemu pintunya, maka mereka akan mencuri dan menyalin informasi pribadi sebanyak mungkin, baik untuk digunakan kembali, dijual atau dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.
3. Kata sandi harus kuat

Dari data sudah dibobol peretas, selanjutnya mereka akan mendalami dengan mencari informasi berharga seperti informasi perbankan, nomor kartu bank, nomor ktp atau paspor, hingga pin. Dengan alamat email dan kata sandi yang sama juga akan digunakan untuk meretas website lain. Dan semua data ini bernilai keuntungan yang besar bagi peretas.
Peretas sebenarnya tidak menebak kata sandi orang. Untuk membongkar akun, mereka menggunakan program otomatis yang memasukkan ratusan kata sandi populer hanya dalam beberapa detik. Itulah mengapa penting untuk menghindari kata sandi umum yang biasa digunakan orang lain. Apalagi kata sandi lucu yang mungkin masih dipakai, yaitu “Password”.
Ini adalah kata sandi yang sebaiknya Kamu hindari, diantaranya:
- Jangan menggunakan angka berderet 123456 karena sudah sangat umum.
- Mengganti huruf menjadi simbol (p@ssw0rd!) adalah trik mudah ditebak.
- Hindari menggunakan nama hewan favorit atau referensi makanan.
- Jangan gunakan kalimat seperti cahaya matahari, kucing hitam lucu.
- Jangan gunakan angka berpola seperti 111111, abc123, atau 654321.
- Angka atau tanda baca di akhir juga tidak membuat sandi lebih kuat.
4. Gunakan pengolah kata sandi
Peretas akan menggunakan kata sandi yang sama pada email untuk mencoba masuk kesemua akun yang terafiliasi dengan akun email Kamu. Jika satu sandi sudah terbaca, maka semua akun akan bisa diambil alih oleh mereka.
Inilah mengapa penting memiliki kata sandi berbeda untuk setiap email, di setiap marketplace favoritmu, akun sosial media, dan website yang kamu perlu login didalamnya.
Rata-rata orang memiliki hampir 90 akun, sehingga perlu banyak kata sandi yang harus diingat. Pakar keamanan digital merekomendasikan menggunakan pengolah kata sandi untuk menyimpan kata sandi unik dengan aman pada setiap website. Salah satunya dengan menggunakan Google Password Manager.
Melalui pencurian identitas, penjahat cyber dapat membuka kartu kredit atau mengajukan pinjaman atas nama Kamu. Dengan mendapatkan informasi keuangan Kamu, mereka dapat melakukan pembelian atau penarikan. Peretas juga dapat menyasar teman dan keluarga setelah mereka mendapatkan akses ke email Kamu. Waspadalah!