6 teknik Copywriting dahsyat untuk keberhasilan promosi pasca pandemi adalah teknik menulis naskah iklan menggunakan kerangka PASTOR, membantu mendorong keberhasilan promosi di dunia Pasca-Pandemi.
Di rentang dua tahun terakhir kebiasaan orang beraktifitas berubah secara total. Pandemi telah mendorong perubahan dari analog ke digital secara masif. Semua orang dituntut melek digital dan beradaptasi dengan laju inovasi teknologi.
Pengalaman pandemi global telah mengubah cara orang berempati dan berkomunikasi. Sehingga untuk membangun copywriting yang menarik dan menjual membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Copywriting merupakan kegiatan menulis teks untuk tujuan pemasaran dengan cara membujuk konsumen melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan. Produk copywriting adalah Copy yaitu Naskah Iklan atau Pesan Promosi.
- Advertisement -
“Copywriting adalah tentang persuasi. Ini menggunakan pengalaman dan emosi orang untuk mendorong kepercayaan pada produk atau layanan.” Ujar Michael Stelzner. Dikutip dari blognya Social Media Examiner, Senin 11/07/2022.
Sayangnya, keterampilan membuat Copywriting yang menjual tidaklah mudah diperolah. Dibutuhkan banyak waktu, energi dan pengalaman dalam menyusun rangkaian kata yang sempurna sehingga memicu respons dan konversi dari pelanggan.
Berikut ini 6 kerangka yang bisa membantu membuat Copywriting yang menjual:
Menggunakan kerangka PASTOR

Beruntung, Ray Edwards, yang merupakan copywriter dan ahli strategi komunikasi terkenal dunia mengembangkan kerangka kerja copywriter yang disebut dengan PASTOR, singkatan dari Problem, Amplify, Story & Solution, Transformation & Testimony, Offer, dan Response.
Menurut Edwards, mengasosiasikan P.A.S.T.O.R dalam perspektif copywriting diibaratkan seorang pendeta yang merawat dan menggembala. Menjadi copywriter yang baik berarti seperti menggiring pelanggan kepada keputusan pembelian.
(P) Problem
Kenali masalah yang berkaitan dengan pelanggan Anda secara rinci. Buatlah tulisan seolah-olah Anda berbicara kepada satu orang saja, meskipun catatan itu untuk khalayak ramai.
Ini memiliki dasar psikologis – semakin akurat Anda menggambarkan masalah pelanggan, secara naluriah mereka akan merasa bahwa Anda harus memiliki jawaban untuk masalah itu. Gunakan bahasa & istilah pelanggan itu sendiri untuk menjelaskan masalahnya.
(A) Amplify
Berikutnya adalah mengeraskan konsekuensi kerugian jika tidak menyelesaikan masalah. Hal ini adalah kunci untuk menghasilkan penjualan yang terkadang diabaikan dalam prosesnya.
Apa yang memotivasi orang membeli produk bisa jadi bukan karena sebab kebaikan, melainkan kesadaran dari besarnya ongkos dari sebuah konsekuensi.
(S) Story & Solution
Setelah Anda menjelaskan masalah dan konsekuensi dari tidak menyelesaikannya, inilah saatnya untuk berbagi cerita tentang bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan.
Ini akan berbeda tergantung pada situasi Anda. Mungkin cerita tentang bagaimana Anda sendiri akhirnya memecahkan masalah atau tentang bagaimana Anda membantu klien atau pelanggan menemukan solusinya sendiri.
(T) Transformation & Testimony
Selanjutnya menjelaskan bahwa apa pun yang Anda jual adalah transformasi. Ide pada langkah ini adalah untuk mengingat bahwa pelanggan tidak menginginkan layanan yang Anda berikan; mereka hanya tertarik pada hasil & manfaat.
Cara terbaik menunjukkan bagaimana layanan Anda transformatif adalah dengan memberikan kesaksian atau referensi. Kisah kehidupan nyata dari orang-orang yang telah membuat transformasi, dan yang sukses melakukannya.
(O) Offer
Sejauh ini, Anda telah mendefinisikan masalahnya, mengklarifikasi biaya dari tidak menyelesaikannya, menceritakan kisah solusi, dan membantu pelanggan memvisualisasikan transformasi melalui testimoni dari orang lain.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjelaskan penawaran apa yang Anda jual. Tawaran itu seharusnya hanya memakan sekitar 20% dari copy Anda. Dengan kata lain, Anda harus memfokuskan 80% copy Anda pada transformasi itu sendiri.
(R) Response
Anda harus spesifik dalam memberi tahu pelanggan apa yang perlu dia lakukan untuk mendapatkan produk Anda. Misalnya: “Klik tombol di bawah, isi formulir pemesanan, dan kami akan segera mengirimkan seluruh paket Anda”.
Gunakan teknik ini untuk membuat Copywriting yang menjual. Bangun pola pikir PASTOR untuk menciptakan tulisan yang membujuk sehingga lebih banyak penjualan, lebih banyak keuntungan, dan lebih banyak pelanggan yang bahagia.